RKJ-3 : Ciri Hamba yang Dicintai Rabbnya

RKJ-3, 5 Rajab 1444 / 27 Januari 2023. Bertempat di Masjid Darussalam, Pasar Kebayoran Lama, Jakarta. Khatib mengajak jamaah untuk merenung. Kita tentu merasa senang jika dicintai. Hal itu manusiawi. Sebagai anak, misalnya, saat kita dicintai oleh orang tua tentu hati kita akan bahagia luar biasa. Sebagai bawahan, saat kita dicintai atasan atau pimpinan, kita pun merasa bahagia dan makin semangat dalam bekerja. Manusia memang makhluk yang membutuhkan cinta. 

Apalagi kalau cinta itu berasal dari Allah Ta'ala, maka itu merupakan kebahagiaan dan ketenangan yang tiada terkira. 

Lalu, kira-kira bagaimana cara kita meraih cinta di atas cinta itu ?


Khatib menuturkan ada 3 pintu yang dapat kita jadikan sarana untuk mendapatkan cinta dari Allah Ta'ala.

Pintu yang pertama melalui taubat dan penyucian diri. Dalam Al-Qur'an di ujung ayat 222 dari Surat Al-Baqarah, Allah Ta'ala berfirman (yang artinya) :

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.

Jadi, sebesar apapun dosa, selagi nyawa masih dikandung badan jangan kehilangan harapan untuk menjadi hamba yang dicintai Allah. Syaratnya : bertaubat, menyesali segala dosa, mohon ampun dengan tulus kepada Allah Ta'ala dibarengi dengan meninggalkan segala dosa yang telah lalu dan kembali kepada Allah. Jadi, ini merupakan motivasi bagi kita, karena dengan bertaubat terbuka pintu untuk mendapatkan cinta Allah Ta'ala.

Allah mencintai hamba yang kembali kepada-Nya. 

Pintu yang kedua melalui mempermudah muamalah dengan manusia. Dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah bersabda (yang artinya) :

Sesungguhnya Allah mencintai sikap ramah dalam menjual, ramah dalam membeli dan ramah dalam melakukan pembayaran.

Dalam hadits lain riwayat Imam Bukhari, Rasulullah bersabda (yang artinya) :

Semoga Allah merahmati seseorang yang bersikap mudah ketika menjual, ketika membeli dan ketika menagih haknya (hutangnya).

Khatib mencontohkan sekaligus mengingatkan para pedagang agar dalam menjual barang dagangan di saat memang sudah bisa dipastikan untung, lepaslah barang ke pembeli dengan ramah dan mudah tidak perlu menghias-hias penawaran dengan kebohongan yang bertujuan mendapatkan keuntungan berlipat-lipat.

Khatib juga mengingatkan para pembeli agar saat membeli jangan menawar barang dengan tawaran yang sangat menjatuhkan apalagi ujung-ujungnya tidak jadi beli.

Memang, bila kita renungkan, sungguh indah bila muamalah seperti yang telah diajarkan dalam Islam bisa tercipta di kalangan masyarakat. Maka tidak heran bila para pelakunya dicintai oleh Allah Ta'ala.

Pintu yang ketiga melalui merutinkan amal meskipun hanya sedikit. Dengan kata lain, konsisten dalam beramal. Dalam hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah bersabda (yang artinya) :

Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta'ala adalah amalan yang rutin (kontinyu/berkesinambungan) walaupun itu hanya sedikit.

Khatib menyemangati jamaah agar membiasakan amal-amal sholeh meskipun mungkin itu dipandang remeh-temeh di mata manusia, namun insyaallah akan menjadi amalan yang dicintai oleh Allah apabila dilakukan dengan rutin.

Semoga hamba-hamba yang dicintai oleh Allah Ta'ala.

Baarakallaahu lii walakum.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "RKJ-3 : Ciri Hamba yang Dicintai Rabbnya"

Post a Comment